Header Ads

Wisata Keraton Cirebon: Kasultanan Kacirebonan

keraton kacirebonan
source picture : fotografer.net

Kota Cirebon merupakan salah satu kota yang terkenal dengan keratonnya. Salah satu keraton yang ada di Kota Cirebon adalah Keraton Kacirebonan. Lokasinya Keraton Kacirebonan berada di Jalan Pulasaren 49 Kota Cirebon. Kelebihan Keraton Kacirebonan dibandingkan keraton-keraton lain yang ada di Kota Cirebon bagi wisatawan ialah Keraton Kacirebonan ini dilewati langsung oleh beberapa angkutan umum di Kota Cirebon.


Sejarah Kasultanan Kacirebonan

Kasultanan Kacirebonan adalah bagian integral serta mata rantai yang tak terpisahkan dari eksistensi Kesultanan Cirebon di masa lalu yang lahir dari pergolakan politik antara ambisi imperialisme Kolonial Belanda yang sudah sangat menyengsarakan rakyat dengan Pangeran Raja Kanoman / Pangeran Surianegara (Putra Sultan Anom IV) yang menentang kolonialisasi tersebut pada akhir abad ke-18.

Perlawanan yang dilancarkan P. Raja Kanoman beserta pengikutnya membuat Kompeni menghalalkan segala cara untuk menumpas habis pemberontakan tersebut. Akhirnya dengan muslihat licik kompeni, P. Raja Kanoman dan beberapa pengikutnya berhasil ditangkap dan diasingkan ke Pulau Ambon. Peristiwa pengasingan tersebut menyebabkan timbulnya pergolakan dan perlawanan rakyat yang lebih besar sehingga membahayakan stabilitas dan kondusifitas tanah jajahan. Terlebih pemberontakan tersebut didukung kalangan ulama dan santri yang ada di Cirebon dan sekitarnya pada saat itu. Mereka menuntut agar P. Raja Kanoman dipulangkan kembali ke Cirebon dan dipulihkan hak-haknya sebagai Putra Sultan.

Berdasarkan perjanjian tanggal 28 Agustus 1806, P. Raja Kanoman akhirnya dipulangkan kembali ke Cirebon dan dikembalikan hak-haknya sebagai Putra Sultan oleh Belanda dengan cara membentuk kesultanan baru bernama Kasultanan Kacirebonan pada tanggal 13 Maret 1808. Selang 10 hari setelah dibentuk kesultanan baru yaitu Kasultanan Kacirebonan, P. Raja Kanoman resmi dinobatkan sebagai Sultan Kacirebonan I dengan gelar Sultan Carbon Amiril Mukminin Muhammad Khairuddin. Hingga kini secara temurun tradisi kepemimpinan tersebut diturunkankepada para keturunannya. Sejak saat Tahun 1997 hingga saat ini, Kasultanan Kacirebonan dipimpin oleh Pangeran Abdul Gani Natadiningrat, SE. sebagai Sultan Kacirebonan IX.


Upacara Adat Dan Tradisi Kasultanan Kacirebonan

Hingga saat ini, Keraton Kacirebonan masih melestarikan adat dan tradisi yang sudah ada dari jaman dahulu. Adapun adat dan tradisi yang masih diselenggarakan oleh Keraton Kacirebonan tiap tahunnya adalah:

Muludan

Muludan adalah tradisi yang tiap tahunnya diselenggarakan oleh keraton-keraton yang ada di Kota Cirebon termasuk Keraton Kacirebonan. Tradisi yang selalu dilaksanakan di Bulan Maulid dalam penanggalan Hijriah ini sudah berlangsung selama ratusan tahun kini menjadi salah satu magnet dan ikon pariwisata Kota Cirebon


Kliwonan

Dalam tradisi ini diisi dengan acara tawasulan dan tabligh setiap malam Jumat Kliwon.


Suraan

Tradsi ini sebenarnya dilakukan oleh sistem kesultanan yang ada di Indonesia yang memgang agama Islam khususnya kasultanan yang ada di Pulau Jawa termasuk salah satunya ialah Kasultanan Kacirebonan. Tradisi ini diselenggrakan untuk memperingati Tahun Baru Islam.


Sawalan

Tradisi ini dilakukan di Bulan Syawal pada penanggalan Hijriah (Penanggalan Islam). Tradisi ini diisi dengan acara silaturahim dan ziarah Idul Fitri,


Rajaban

Tradisi ini dilaksanakan untuk memperingati salah satu kejadian yang sangat bersejarah bagi Umat Islam, yaitu untuk memperingati hari dimana Rasulullah SAW melakukan ISra Mi'raj.


Likuran

Tradisi ini diisi dengan acara Khataman Al Quran pada saat moment Nudzulul Quran yang juga diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.


Akses Angkot : D2, D5, D7, GC

Source: Kasultanan Kacirebonan.

No comments

Jangan Ngejunk ya kawan...

Powered by Blogger.